Selasa, 21 Juli 2020

Sosiologi Sebagai Ilmu


Ilmu Sosiologi Untuk Mengenal Gejala Sosial

Gejala Sosial ada disekitar Anda. Ada Gejala Sosial yang bersifat Negatif, ada pula gejala sosial yang bersifat positif. Bagaimana cara mengenal gejala sosial? Agara anda dapat mengenal Gejala sosial dengan baik, Anda memerlukan bantuan ilmu Sosiologi. Dengan Demikian anda akan mampu memahami konsep dasar ilmu Sosiologi, Fungsi Sosiologi untuk mengenal gejala sosial dan mengkaji gejala sosial dilingkungan sekitar menggunakan ilmu sosiologi.

Ilmu Sosiologi
Jika ditinjau secara Etimologis, istilah Sosiologi berasal dari bahasa latin, yaitu So’ Ilmu cius dan Logos. Socius bearti “ Teman” atau “ Kawan”.  Adapun logos berasal dari bahasa Yunani yang bearti “ Ilmu” atau “ Berbicara”. Jadi, secara harifiah Sosiologi bearti ilmu yang memperbincangkan pergaulan hidup manusia.  Tugan Menciptakan manusia sebagai Mahkluk Hidup paling Sempurna karena dikarunia akal. Akal yang dimiliki manusia dapat digunakan untuk melihat dan mengkaji berbagai realitas dalam masyarakat. Kajian atas realitas dalam masyarkat dapat menghasilkan Ilmu Pengetahuan.

Pengertian Sosiologi

Pitirim A Sorokin, Sosiologi Merupakan Ilmu Pengetahuan yang mempelajari Hubungan dan Pengaruh timpal balik antara gejala sosial dan gejala non sosial.  Hubungan dan pengaruh timbal balik antargejala sosial sosial misalnya gejala ekonomi dan moral.

Roucek dan Warren, Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan kelompok kelompok sosial.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan sosial kemasyarakatan melalui proses interkasi sosial diberbagai bidang yang saling berhubungan.
Ciri – ciri Ilmu Sosiologi
  1. Empiris Yaitu didasarkan pada obeservasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif
  2. Teoritis yaitu Selalu berusaha menyusun Abstraksi dari Hasil Observasi  yang Kongkret dilapangan.
  3. Kumulatif yaitu teori sosiologi berdasarkan teori yang sudah ada lalu diperbaiki, diperluas dan diperhalus.
  4. Nonetis yaitu Sosiologi tidak memberikan pandangan baik atau buruk terhadap suatu fakta, tetap menjelaskan fakta tersebut secara ilmiah dan mendalam.


Ciri ciri ilmu sosiologi tersebut merupakan tuntunan bagi setiap orang dalam mendalami dan menggunakan ilmu sosiologi. Apabila diterapkan dengan baik, Ilmu sosiologi dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, sikap disiplin dan tanggung jawab perlu dimiliki setiap orang dalam mempelajari suatu ilmu Pengetahuan.

Label:

Minggu, 12 Juli 2020

ASN MILENIAL


ASN MILENIAL
Pandemi Covid - 19 Ternyata membawa pengaruh ke seluruh dunia. Dikutip dari Bisnis.com jumlah kasus covid - 19 secara global tercatat mencapai 8.389.824 hingga Kamis (18/6) Pagi WIB. Dari Jumlah tersebut, 4.378.797 orang berhasil sembuh, sedangkan jumlah korban meninggal dunia mencapai 450.402 jiwa hingga kamis pagi ( 18/6). Ternyata keberadaan Wabah Covid - 19 sangat membawa potensi perubahan ke segala sektor, termasuk sektor perekonomian, sosio kultur budaya, sistem pemerintahan, pendidikan, kesehatan serta dunia pekerjaan. Perubahan tatanan yang terjadi di lingkungan masyarakat berdampak pro dan kontra. Hal ini disebabkan karena pandemi Covid - 19 Sangat cepat menyebar, sehingga Pemerintah harus sigap dalam menghadapi situasi seperti sekarang ini. Melihat Situasi Kasus covid - 19 yang terus meningkat, Bapak Presiden Jokowi menggeluarkan kebijakan kebijakan untuk menekan angka penyebaran virus tersebut. Kebijakan kebijakan tersebut dikeluarkan dalam bentuk peraturan presiden (Perpes), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan Presiden (Keppres). Salah satu Surat Edaran Pemerintah untuk memutus rantai penyebaran covid - 19 adalah dengan membatasi aktivitas di luar ruangan yang dapat menimbulkan keramaian/perkumpulan massa, sehingga ditetapkanlah Belajar dari rumah, Beribadah dari rumah dan Bekerja dari Rumah. Semua aturan ini berlaku kepada semua masyarakat yang tinggal di Indonesia, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing, Termasuk juga kepada pekerja swasta, Pedagang dan ASN ( Aparatur Sipil Negara ). Namun Kebijakan tersebut dikecualikan ke sektor  perusahaan yang bergerak dibidang Pertahanan dan keamanan, Ketertiban Umum, Kebutuhan Pangan, Bahan bakar minyak dan gas, pelayanan kesehatan, perekonomian, keuangan, komunikasi , Industri, Ekspor dan Import, Distribusi, logistik dan kebutuhan dasar lainnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kekacauan/ pemberontakan seperti di negara tetangga.
Kebijakan Wrok From Home ( WFH ) pada instansi pemerintahan dirumuskan dalam SE MENPANRB 19/2020 dan perubahannya dan SE MENPANRB 45/2020. Namun surat edaran tersebut dicabut muncul SE MENPANRB 58/2020 Tentang sistem kerja pegawai Aparatur Sipil Negara dalam penyelenggaraan pemerintah di lingkungan kementerian/lembaga/daerah untuk beradaptasi dengan tatanan norma baru produktif dan aman Covid 19. Dengan begitu Para pimpinan instansi kementerian atau lembaga masing masing akan membuat kebijakan kebijakan untuk mengatur anggotanya untuk siapa yang nantinya dapat bekerja dari rumah dan siapa yang harus tetap bekerja di kantor. Bagi Pegawai yang bekerja di kantor wajib mengikuti protokol kesehatan untuk memutus penyebaran covid 19.
Bekerja dari rumah atau yang sering disingkat dengan WFH yang telah dilaksanakan sebenarnya sama saja dengan bekerja di kantor, dimana para ASN hanya memerlukan tempat khusus untuk mengerjakan semua tugas anda. Perbedaannya, hanya para ASN menyelesaikan semua pekerjaan di rumah dengan di bumbui sedikit gangguan keil yang dilakukan oleh anggota keluarga lainnya.
WFH, Efektifkah?
Perubahan adalah Peralihan keadaan yang berubah. Perubahan yang dapat berubah seperti keadaan, pola pikir, serta perilaku seuatu masyarakat. Dimasa Pandemi ini terjadi perubahan pola gaya bekerja. Perubahan akan terlihat setelah tatanan sosial dan kehidupan masyarakat yang lama dengan tatanan masyarakat baru. Setiap perubahan pastinya memiliki dampak yang positif dan negatif. Pada umumnya perubahan yang postitif bearti keadaan yang berubah tersebut menimbulkan kebaikan di segala pihak, sedangkan perubahan yang negatif  bearti keadaan yang berubah tersebut telah menimbulkan kerugian di salah satu atau keseluruhan pihak yang terkait.
Proses menggubah gaya hidup di masa new normal ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan, tidak sesenang saat dilamar oleh kekasih hati tetapi semuanya penuh tantangan dan kerja keras. Tantangan yang muculnya saat bekerja dari rumah bermacam macam tergantung ke pribadi masing masing, namun hal yang penting dalam menghadapai tantangan tersebut para karyawan harus cepat beradaptasi dengan pola kerja dari rumah. Pimpinan dan Karyawan harus menjalin komunikasi yang baik agar masalah sekecil apapun yang dihadapi dapat diselesaikan dengan cepat dan tidak menimbulkan masalah masalah lainnya. Perkembangan Teknologi yang semakin berkembang telah membantu para pimpinan dan karyawan untuk tetap menjalin komunikasi. Banyak Fitur fitur yang dapat digunakan untuk membantu pekerjaan yang dilakukan dari rumah, termasuk tetap menggadakan rapat secara virtual. Sehingga para ASN Tetap dapat melayani masyarakat sepenuh hati.
ASN, Mampukah inovatif?
Tugas dan kewajiban untuk melayani masyarakat pada masa pandemi covid - 19 tidaklah mudah karena akan terus berkembang seiring perubahan zaman. ASN adalah mesin utama yang mendorong peradaban baru dalam kelembagaan pemerintah dengan menjalankan program pembangunan. ASN adalah aset terbaik bangsa dalam menjalankan roda pemerintahan di masa akan datang khususnya di masa pandemi covid - 19. Indonesia termasuk salah satu Negara dan pemerintahan dari pusat hingga daerah daerah siap untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dan akan memasuki Supermart Society 5.0 yang menggubah semua bidang Kehidupan. Untuk itu Pemerintah melalui ASN haru mampu menggubah pola pikir sekaligus pola kerja yang lebih terbuka dan peduli dengan kepentingan rakyat di atas segalanya, sehingga itulah lentera yang menerangi jiwa kepemimpinan seorang ASN.
Perkembangan teknologi yang semakin maju dan terus berkembang, ASN harus mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks, seperti Segala sesuatunya sudah digital dan menggunakan teknologi. Tidak dapat dipungkiri digitaliasi, globalisasi dan modernisasi menuntut ASN milenial untuk menjadi generasi pembelajar atau lifelong learner. ASN harus mampu untuk lebih berkreasi dan berinovatif. ASN tidak boleh kalah karena keadaan. Walaupun di masa Pandemi Covid – 19 ini, tidak menutup kemungkinan untuk terus belajar. Jika kita memanfaatkan HP dengan baik, banyak sekarang ini pelatihan pelatihan yang dilakukan secara daring. ASN bisa mengikuti pelatihan/ seminar tersebut tujuannya untuk menambah pengetahuan lagi. Sehingga tidak ada alasan bagi ASN untuk tetap produktif dan berinovatif di masa pandemic Covid 19.

Label:

Wujud Kebudayaan Universal


Wujud Kebudayaan
Kebudayaan tidak bisa diartikan secara sederhana sehingga terdapat berbagai definisi mengenai kebudayaan yang berasal dari gagasan para sarjana luar negeri. Koentjaraningrat, seorang tokoh antropologi di Indonesia mendefinisikan kebudayaan sebagai “ Keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.” Dalam definisi ini kebudayaan bermakna sangat luas dan beragam karena mencakup proses belajar dalam sejarah hidup manusia yang diwariskan antagenerasi. Kebudayaan memiliki pengertian sebagai segala tingkah laku manusia dalam kehidupannya yang diperoleh melalui proses belajar. Namun, seringkali kebudayaan hanya bermakna atau berkaitan dengan bidang seni. Sebaliknya, segala hal yang berkaitan dengan perilaku manusia dalam kehidupannya bisa dikategorikan sebagai kebudayaan. Misalnya cara makan, sopan santun, acara adat istiadat dan lainnya merupakan kebudayaan manusia. Definisi Kebudayaan dalam Antropologi adalah segala tingkah laku manusia yang layak dipandang dari sudut kebudayaan sehingga bisa dikategorikan sebagai kebudayaan.
Wujud Kebudayaan
Koentjaraningrat membagi kebudayaan dalam tiga wujud, yakni Ideas ( Sistem Ide ), activities ( system aktivitas) dan artifacts ( system artefak ).
a         .      Wujud Kebudayaan Sebagai Sistem Ide
Wujud kebudayaan sebagai system ide bersifat sangat abstrak, tidak bisa diraba atau difoto dan terdapat dalam alam pikiran individu penganut kebudayaan tersebut. Wujud kebudayaan sebagai system ide hanya bisa dirasakan dalam kehidupan sehari hari yang mewujud dalam bentuk norma, adat istiadat, agama dan hokum atau undang undang. Contoh wujud kebudayaan sebagai system ide yang berfungsi untuk mengatur dan menjadi acuan perilaku kehidupan manusia adakah norma social. Norma social dibakukan secara tidak tertulis dan diakui bersama oleh anggota kelompok masyarkat tersebut.
            b.      Wujud Kebudayaan Sebagai Sistem Aktivitas
Wujud kebudayaan sebagai system aktivitas merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan social yang berpola dari individu dalam suatu masyarakat. System ini terdiri dari aktivitas menusia yang saling berinteraksi dan berhubungan secara kontinu dengan sesama. wujud kebudayaan ini bersifat kongkret, bisa foto dan bisa di lihat. Misalnya upacara perkawinan masyarakat flores atau proses pemilihan umum di Indonesia. Kampanye partai adalah salah satu contoh bentuk atau wujud kebudayaan yang berupa aktivitas individu.
           c.   Wujud kebudayaan sebagai system artefak
Wujud kebudayaan sebagai system artefak adalah wujud kebudayaan yang paling kongkret, bisa dilihat dan diraba secara langsung oleh pancaindra. Wujud Kebudayaan ini berupa kebudayaan fisik yang merupakan hasil hasil kebudayaan manusia berupa tataran system ide ataupemikiran ataupun aktivitas manusia yang berpola. Misalnya Kain Ulos dari Batak. Perkawinan adat Batak, Sinamot ( Mahar ) diberikan oleh pihak laki laki ke pihak perempuan. Benda benda itu merupakan perwujudan dari ide dan aktivitas individu sebagai hasil dari kebudayaan masyarakat.
Dalam Kehidupan manusia ketiga wujud kebudayaan tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu samalainnya. Misalnya di dalam upacara perkawinan konsep mengenai upacara tersebut, siapa yang terlibat, apa yang diperlukan dan bagaimana jalannya upacara tersebut merupakan wujud kebudayaan dalam tataran yang paling abstrak, yakni system ide, namun upacara perkawinan merupakan aktivitas,  dengan menggunakan benda peralatan untuk menunjang aktivitas.

Label:

Kamis, 09 Juli 2020

Konsep Dasar Antropologi


Konsep Dasar Antropologi
Kebudayaan tidak bisa diartikan secara sederhana sehingga terdapat berbagai definisi mengenai kebudayaan yang berasal dari gagasan para sarjana luar negeri. Koentjaraningrat, seorang tokoh antropologi di Indonesia mendefinisikan kebudayaan sebagai “ Keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.” Dalam definisi ini kebudayaan bermakna sangat luas dan beragam karena mencakup proses belajar dalam sejarah hidup manusia yang diwariskan antagenerasi. Kebudayaan memiliki pengertian sebagai segala tingkah laku manusia dalam kehidupannya yang diperoleh melalui proses belajar. Namun, seringkali kebudayaan hanya bermakna atau berkaitan dengan bidang seni. Sebaliknya, segala hal yang berkaitan dengan perilaku manusia dalam kehidupannya bisa dikategorikan sebagai kebudayaan. Misalnya cara makan, sopan santun, acara adat istiadat dan lainnya merupakan kebudayaan manusia. Definisi Kebudayaan dalam Antropologi adalah segala tingkah laku manusia yang layak dipandang dari sudut kebudayaan sehingga bisa dikategorikan sebagai kebudayaan.
            Wujud Kebudayaan
Koentjaraningrat membagi kebudayaan dalam tiga wujud, yakni Ideas ( Sistem Ide ), activities ( system aktivitas) dan artifacts ( system artefak ).
               a.      Wujud Kebudayaan Sebagai Sistem Ide
Wujud kebudayaan sebagai system ide bersifat sangat abstrak, tidak bisa diraba atau difoto dan terdapat dalam alam pikiran individu penganut kebudayaan tersebut. Wujud kebudayaan sebagai system ide hanya bisa dirasakan dalam kehidupan sehari hari yang mewujud dalam bentuk norma, adat istiadat, agama dan hokum atau undang undang. Contoh wujud kebudayaan sebagai system ide yang berfungsi untuk mengatur dan menjadi acuan perilaku kehidupan manusia adakah norma social. Norma social dibakukan secara tidak tertulis dan diakui bersama oleh anggota kelompok masyarkat tersebut.
                b.      Wujud Kebudayaan Sebagai Sistem Aktivitas
Wujud kebudayaan sebagai system aktivitas merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan social yang berpola dari individu dalam suatu masyarakat. System ini terdiri dari aktivitas menusia yang saling berinteraksi dan berhubungan secara kontinu dengan sesama. wujud kebudayaan ini bersifat kongkret, bisa foto dan bisa di lihat. Misalnya upacara perkawinan masyarakat flores atau proses pemilihan umum di Indonesia. Kampanye partai adalah salah satu contoh bentuk atau wujud kebudayaan yang berupa aktivitas individu.
                c.       Wujud kebudayaan sebagai system artefak
Wujud kebudayaan sebagai system artefak adalah wujud kebudayaan yang paling kongkret, bisa dilihat dan diraba secara langsung oleh pancaindra. Wujud Kebudayaan ini berupa kebudayaan fisik yang merupakan hasil hasil kebudayaan manusia berupa tataran system ide ataupemikiran ataupun aktivitas manusia yang berpola. Misalnya Kain Ulos dari Batak. Perkawinan adat Batak, Sinamot ( Mahar ) diberikan oleh pihak laki laki ke pihak perempuan. Benda benda itu merupakan perwujudan dari ide dan aktivitas individu sebagai hasil dari kebudayaan masyarakat.
Dalam Kehidupan manusia ketiga wujud kebudayaan tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu samalainnya. Misalnya di dalam upacara perkawinan konsep mengenai upacara tersebut, siapa yang terlibat, apa yang diperlukan dan bagaimana jalannya upacara tersebut merupakan wujud kebudayaan dalam tataran yang paling abstrak, yakni system ide, namun upacara perkawinan merupakan aktivitas,  dengan menggunakan benda peralatan untuk menunjang aktivitas.

Label:

Rabu, 08 Juli 2020

Subdisiplin Ilmu Antropologi

SUBDISIPLIN ILMU ANTROPOLOGI 

Bidang Studi Antropologi sangat luas mulai dari mempelajari Fosil untuk memecahkan teka teki evaluasi manusia, hingga mencoba memahami pengaruh modernisasi pada masyarakat Kontemporer. Antropologi dapat dibagi menjadi Antropologi Fisik dan Antropologi Budaya.

 1. Antropologi Fisik 

Disiplin Ilmu antropologi fisik berusaha untuk memahami sifat Biologis manusia. Sehingga Antropologi Fisik disebut Antropologi Biologi ( Biological Antropology ).
 Objek Antropologi Fisik adalah 
 a. Meneliti Manusia Sebagai Makhluk Biologi
b. Mempelajari Manusia dari Unsur lahiriahnya dengan cara yang mendalam
c. Menyelidiki asal usul manusia, perkembangan evolusi organic, dan struktur tubuh.
d. Menyelidiki asal – usul kelompok – kelompok manusia ( RAS) Secara Historis, ada dua fokus utama antropologi fisik yaitu Evolusi Manusia dan Variasi Manusia. Evolusi Manusia tentang asal usul manusia, Variasi manusia tentang populasi manusia sekarang yang beranekaragam secara Biologis.
Cabang – cabang Ilmu Antropologi Fisik adalah 
  Paleontologi ialah Studi tentang Bentuk bentuk kehidupan atau geologi yang ada pada zaman prasejarah yang diwakili oleh fosil tanaman, hewan, dan Organisme lainnya 
 Somatologi ialah ilmu yang mempelajari keberagaman Ras manusia dengan mengamati ciri ciri fisik. 

2. Antropologi Budaya 

Antropologi budaya adalah cabang dari antropologi umum yang menyelidiki kebudayaan di berbagai bangsa di dunia, baik dimasa lalu maupun dimasa sekarang. 
Aspek aspeknya meliputi sebagai berikut
 a. Masalah Sejarah asal, perkembangan, dan penyebaran aneka warna bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia 
b. Masalah Perkembangan, Penyebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan di seluruh dunia 
c. Masalah asas asas kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi. Bagi seorang antropolog, istilah kebudayaan mengacu pada cara berpikir dan berperilaku yang lazim dari suatu populasi atau masyarakat tertentu. 7 Unsur Kebudayaan menurut koentjaraningrat yaitu Bahasa, Religi, Kesenian, Teknologi, Sistem kekerabatan, Mata Pencarian, dan Pendidikan. 

Antropologi Budaya terbagi atas disiplin ilmu utama yaitu 
  Arkeologi yaitu ilmu yang mempelajari sisa sisa peninggalan budaya masa lalu untuk mengenal kehidupan masyarakat yang menciptakan kebudayaan itu. ilmu ini juga merekonstruksi tingkah laku mereka dan perubahan kebudayaan mereka. Objek penyelidikan dalam penelitian arkeologi adalah artefak. Penyelidikan arkeologi bersumber pada pengethuan modern tentang kebudayaan prasejarah, kebudayaan kuno, dan kebudayaan yang telah punah.
 Antropologi Linguistik yaitu studi komperatif tentang bagaimana suatu bahasa merefleksikan dan memengaruhi kehidupan social. Ilmu ini mengeksplorasi cara dimana praktik praktik bahasa menentukan pola komunikasi, merumuskan kategori identitas social dan keanggotaan kelompok, mengorganisasi keyakinan budaya dan ideology. Antropologi linguistic antara lain mengkaji pada asal usul bahasa dan perubahan bahasa dalam konteks social dan budaya.
 Etnologi yaitu salah satu cabang ilmu Antropologi budaya, etnologi mempelajari berbagai suku bangsa dan aspek kebudayaannya, serta hubungan antara satu bangsa dengan bangsa lainnya. Ahli etnologi menjadikan kebudayaan zaman sekarang sebagai pusat kebudayaannya. Etnologi salah satu aktivitas antropolog untuk mempelajari dan menginterpretasi Perbedaan kebudayaan. Etnologi memeriksa, menginterpretasi, menganalisa dan membandingkan hasi etnografi yaitu data yang dikumpulkan dalam masyarakat yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan menjelaskan perbedaan dan kesamaan budaya, menguji hipotesa dan membangun teori untuk memahami bagaimana system budaya dan social bekerja.