Senin, 12 April 2021

Pengambilan Keputusan yang Tepat & Bertanggung jawab

Patrap Triloka adalah sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Suwardi Suryaningrat atau yang dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara selaku pendiri Organisasi pergerakan nasional Indonesia yaitu Taman Siswa . Bapak pendidikan Kihadjar Dewantara sangat banyak pandangan mengenai pendidikan Indonesia. Menurut Beliau Pendidikan harus berpihak kepada Siswa sesuai dengan Zamannya dan Kodratnya. Konsep kepemimpinan yang dicetuskan oleh Bapak Kihadjar dewantara dikenal sebagai konsep pendidikan yang menggacu menggunakan Filosofi jawa dan menurut banyak orang konsep ini sangat relevan diterapkan oleh banyak organisasi bisnis di Indonesia. Walaupun begitu filosofi ini pertamakali digunakan dalam pendidikan dan dapat diterapkan oleh Para Guru. Filosi tersebut adalah Ing Ngarsa Sung Tuladha , Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani yang artinya Dari depan memberikan teladan, Di tengah menggugah semangat, dan dari belakang memberikan dorongan.

· Dalam Ing Ngarsa Sung Tuladha, sebagai seorang guru harus memberikan teladan kepada siswa, Guru harus mampu menerapkan sikap sikap yang dapat dijadikan siswa sebagai teladan ataupun model untuk melakukan hal hal baik. Misalkan Guru selalu mengajarkan kepada siswa untuk disiplin waktu, maka seorang guru harus juga disiplin dalam masuk kelas, mengajar atau hal hal lain agar siswanya juga meniru sikap disiplin sang guru. Apabila sang guru mengajarkan disiplin namun guru tersebut tidak disiplin maka siswanya juga acuh tak acuh dengan kedisiplinan, Hal inilah yang menunjukkan kegagalan seorang guru dalam memberikan contoh teladan.

· Dalam Ing Madya Mangun Karsa, Sebagai seorang guru harus mampu membimbing siswanya untuk menggemabnagkan kemampuan siswanya. Guru harus rela untuk capek, menggeluarkan tenaganya untuk berpartisipasi dan memberi dukungan yang diperlukan oleh siswanya ataupun memecahkan permasalahan yang dihadapi pada saat pembelajaran. Seorang guru harus memiliki sikap terbuka terhadap kritikan dan saran untuk membangun atmosfer sekolah khususnya kelas menjadi positif hingga pada akhirnya seluruh warga sekolah memiliki komitmen, semangat dan motivasi untuk terus belajar dan berproses hingga berhasil.

· Tut Wuri Handayani, Seorang guru bisa menempatkan dirinya dibelakang untuk mendorong dan memotivasi siswa untuk terus belajar dan berproses hingga setiap siswa dapat berkembang dan berhasil dengan bakat yang dimilikinya. Guru bisa menumbuhkan kepercayaan diri dalam setiap diri individu dan percaya kepada setiap siswa. Guru menjalin komunikasi yang proaktif kepada setiap siswa terhadap keputusan keputusan dalam pembelajaran seperti membuat kesepakatan kelas, penggumpulan tugas dll.

Pengambilan Keputusan adalah suatu tindakan yang menentukan hasil dalam memecahkan masalah dengan memilih suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif yang ada melalui suatu proses mental dan berpikir logis juga mempertimbangkan semua pilihan alternatif. Nilai nilai yang ada dalam diri pribadi seseorang merupakan sebuah pedoman yang sudah melekat dalam dirinya sendiri. Nilai nilai pribadi tersebut menjadi ciri khas/kepribadian seseorang dalam berperilaku dalam kehidupan sehari hari. Misalnya dalam diri saya, nilai yang sangat saya junjung dalam pengambilan keputusan adalah Kejujuran, Ketelitian, tanggungjawab, kerjasama dan kebaikan. Nilai nilai ini akan menjadi acuan saya dalam mempertimbangkan sebuah keputusan jika dihadapkan dalam sebuah situasi ataupun permasalahan khususnya dalam memutuskan pembelajaran. Ketika saya tidak mempertimbangkan nilai nilai tersebut bisa saja saya akan kecewa dan menyesal seumur hidup atas sebuah keputusan yang salah. Setiap orang memiliki nilai nilai yang berbeda.

Dalam proses Belajar dan Mengajar, disituasi tertentu posisi dan keadaan yang dihadapi oleh seorang guru tidaklah mudah. Terkadang guru harus bisa melawan antara Ego, Aturan dan empati terhadap situasi siswa di sekolah tersebut. Hal ini lah yang menjadi kesulitan pada diri seorang guru untuk mengambil sebuah keputusan, terutama dalam situasi siswa melakukan kesalahan namun ada pihak pihak tertentu yang harus diperhatikan.

Dalam Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan seperti mentoring, Coaching ataupun Konseling. Dalam kegiatan Coaching Seorang guru mampu menggarahkan siswa untuk membuat keputusan dari setiap permasalahan yang dihadapinya dengna menggali kemampuan yang ada dalam dirinya sendiri. Untuk pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan memperhatikan Paradigma pengambilan keputusan, prinsip pengambilan keputusan dan menguji keputusan dengan 9 langkah pengambilan keputusan. Namun, sebelum pengambilan keputusan ada baiknya setiap masalah yang dihadapin merupakan dilema etika atau bujukan moral agar kita dapat menggambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Paradigma pengambilan keputusan adalah

1.  Individu Lawan Masyarakat ( Individual vs Community )

Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar dimana individu ini juga menjaid bagiannya.

2.  Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( justice vs mercy )

Dalam paradigma ini, pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuaan yang sama bagi semua orang di satu sisi dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang.

3.  Kebenaran lawan kesetiaan ( truth vs loyalty )

Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika, terkadang dalam pengambilan keputusan kita dilema mau berbuat jujur atau setia kepada orang lain.

4.  Jangka pendek lawan jangka panjang ( short term vs long term )

Dalam paradigma ini terkadang kita perlu memilih antara yang kelihatan baik untuk saat ini dan masa depan.

Adapun prinsip pengambilan keputusan adalah Berpikir berbasis hasil akhir ( Ends – Based Thinking ), Berpikir berbasis peraturan ( Rule – Based Thinking ), Berpikir berbasis rasa peduli ( Care Based Thinking ).

Untuk menentukan keputusan, ada baiknya kita menerapkan lengkah langkap pengambilan keputusan agar keputusan yang kita ambil tepat dan bertanggung jawab. Adapun Langkah langkah pengambilan dan pengujian keputusan adalah

1. Mengenali bahwa ada nilai nilai yang saling bertentangan dalam situasi

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3. Kumpulkan fakta fakta yang relevan dengan situasi ini

4. Pengujian benar atau salah, seperti Uji legal, Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Halaman depan koran, Uji panutan/idola.

5. Pengujian Paradigma benar lawan benar

6. Melakukan prinsip resolusi

7. Investigasi opsi trilema

8. Buat keputusan

9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Harapannya setelah kita dapat menerapkan paradigma, prinip dan langkah langkah pengambilan keputusan , kita sebagai guru dapat menciptakan pembelajaran dan suasana sekolah yang menyenangkan, bahagia dan berpihak kepada siswa sehingga terciptalah merdeka belajar sesuai dengan harapan bapak Ki Hadjar Dewantara dan situasi pendidikan saat ini. Dengan demikan akan terciptalah pemimpin pemimpin pembelajaran yang bijaksana dan menerapkan konsep merdeka belajar yang berpihak kepada siswa.

Label: