Selasa, 08 Desember 2020

Mewujudkan Kesepakatan Belajar untuk pembelajaran yang berpihak kepada Kodrat Siswa

 

Tugas 1.4.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Menerapkan Budaya Positif

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu menerapkan prinsip budaya positif di dalam proses pendidikan di sekolahnya sendiri, dalam bentuk kesepakatan kelas.




KESEPAKATAN KELAS


Perkembangan teknologi mempengaruhi perkembangan Ilmu pengetahuan terutama dalam metode pembelajaran disekolah. Pada awalnya pembelajaran berpusat kepada guru dengan berjalannya waktu dan perkembangan pendidikan, sekarang ini pendidikan berpusat kepada siswa. Pembelajaran yang berpusat terhadap siswa bukan hanya pembelajaran yang mengaplikasikan bahwa siswa harus banyak belajar namun pembelajaran yang berpusat kepada siswa adalah pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Pembelajaran yang berpihak kepada siswa sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman diharapkan mampu menghasilkan pembelajaran yang aktif, menyenangkan dan sesuai dengan bakat dan minat siswa. Jika kita mengamati, banyak kasus kekerasan dalam pendidik. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Mengapa terjadi pembelajaran yang monoton? Mengapa banyak siswa yang tidak aktif?. Hal tersebut terjadi karena mulai berkurangnya karakter siswa karena pengaruh teknologi dan pembelajaran dikelas bukan berpihak kepada siswa namun karena kemauan guru dan kemampuan guru. Seorang guru tidak mengganalisis sebatas apa kemampuan seluruh siswanya, Latar belakang siswanya dan zaman siswa. Untuk mencegah agar hal tersebut tidak terjadi pada saat pembelajaran yang saya lakukan terutama pada saat pembelajaran daring ini, saya dan siswa melakukan Kesepakatan Belajar. Kesepakatan Belajar ini adalah kesepakatan yang disusun secara bersama sama antara saya dan siswa untuk diterapkan secara terus menerus dan jika  dikemudian hari kesepakatan tersebut ada yang tidak sesuai maka kesepakatan tersebut akan ditambahin atau dikurangi sesuai kesepakatan seluruh anggota kelas.

Langkah langkah Kesepakatan

Pada masa pandemi ini, pembelajaran Daring sangat menjadi solusi untuk mendapatkan Pendidikan, termasuk saya melakukan pembelajaran disekolah dengan menggunakan sistem daring. Kondisi pandemi seperti ini yang tidak memungkinkan untuk mendatangkan siswa ke sekolah, maka saya melakukan kesepakatan kelas melalui media whatshaap Group. Sebelum saya memulai dalam hal kesepakatan kelas, saya terlebih dahulu menjelaskan Tujuan, maksud dan manfaat kesepakatan kelas kepada siswa melalui chat group. Setelah siswa menggerti dan paham maka saya melakukan votting apakah kesepakatan ini dilakukan melalui chat group atau melalui video conference. Hal in saya lakukan melihat kondisi siswa yang tidak semuanya mempunyai HP sendiri karena beberapa harus berbagi dengan keluarga lain, tidak semua siswa mempunyai kuota yang banyak karena sebagaian hanya memiliki kuota chat, tidak semua siswa yang mampu menggunakan aplikasi Vicon, dan  siswa mempunyai kesibukan masing masing karena ada beberapa yang sedang menggikuti remedia dengan guru bidang studi. Maka hasil votting melalui chat group, suara terbanyak memlih melalui chat group. Setelah itu saya memulai dengan meminta siswa untuk menuliskan Hal yang boleh dilakukan dalam kelas dan hal yang tidak boleh dilakukan oleh siswa. Siswa menulis di kertas selembar dan memfotonya dikirim di group WA. Hal ini bertujuan agar seluruh siswa dapat saling melihat kesepakatan individu. Setelah itu Sekretaris menggabungkan kesepakatan yang telah diberikan oleh teman satu kelas. Lalu dari kesepakatan tersebut dipilih kesepakatan terbanyak dan kesimpulan kesepakatan karena ada beberapa kalimat yang mempunyai makna yang sama. Setelah dapat 5 Kesepakatan, saya dan seluruh siswa menyepakati akan terus melakuakn kesepakatan ini baik pada saat pembelajaran daring maupun pembelajaarn tatap muka dan jika dikemudian hari kesepakatan ini ad ayang rancu maka kesepakatan ini boleh ditambahin ataupun dikurangi sesuai keinginan seluruh anggota kelas. Nah 5 Kesepakatan kelas tersebut di susun dalam bentuk poster dan di tanda tangani siswa. Proses penanda tanganan kesepakatan ini juga dilakukan secara daring dengan cara siswa menggirim foto tanda tangan melalui wa. Siswa yang dapat mengedit poster, maka ia yang mempuat poster kesepakatan kelas tersebut dan dikirim ke group agar siswa dapat membaca, print dan tempel di rumah masing masing.

Tindakan yang saya lakukan sebagai Guru Kepada Murid

Tindakan yang saya lakukan sebagai seorang guru dalam menyikapi kesepakatan belajar adalah

·         saya menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan disusunnya kesepakatan belajar

·         Saya memandu siswa agar mau menggeluarkan pendapat

·         Saya memberi motivasi dan komitmen agar saya dan seluruh siswa melaksanakan Kesepakatan kelas secara terus menerus

·         Saya memberi pedoman kepada siswa agar tidak menggunakan Kata Jangan/Tidak boleh namun membuat kesepakatan dengan kalimat yang positif, membuat kesepakatan bukan aturan belajar,

·         Saya memandu siswa agar kesepakatan belajar yang disusun bukan menggandung makna hukuman  ataupun hadiah namun kesepakatan belajar disusun agar menumbuhkan budaya positif dalam kelas atas kesadaran dari diri sendiri bukan karena paksaan

Respon Siswa

Pada awalnya respon siswa tidak terlalu berantusias, namun setelah saya menjelaskan melalui Voice Note di group, siswa menjadi antusian menciptakan kesepakatan belajar agar terwujudnya pembelajaran yang berpihak kepada siswa. Terlihat saat siswa menggirimkan usulan kesepakatan dari individu dan penggiriman Tanda tangan.

Tantangan dan Keberhasilan yang dihadapi

Tantangan yang dihadapi dalam menyusun kesepakatan kelas adalah siswa takut takut dalam menggeluarkan usulan/pendapat hal ini disebabkan karena siswa ragu dan merasa takut  salah bertindak. Selain adanya sikap pesimis dari diri siswa, tantangan saya adalah waktu siswa. Siswa yang sedang membantu orangtua, siswa yang sedang remedial PAS membuat ada beberapa siswa yang slow respon. Namun mereka berjanji saat pekerjaan mereka selesai mereka langsung memberi usulan pendapat. Hal ini merupakan salah satu keunggulan membuat kesepakatan kelas, siswa mampu berinteraksi tanpa ada batasan waktu namun kekurangannya kesepakatan tersusun membutuhkan waktu yang lebih baiknya lagi. Namun Tantangan tersebut tidak menjadi penghalang untuk membentuk Kesepakatan kelas, Sehingga kesepakatan kelas sudah terbentuk dan ditanda tangani olehs eluruh anggota kelas.


Bukti, Proses dan Hasil Kesepakatan Belajar

SALAM DAN BAHAGIA

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda