Konsep Dasar Antropologi
Konsep
Dasar Antropologi
Kebudayaan
tidak bisa diartikan secara sederhana sehingga terdapat berbagai definisi
mengenai kebudayaan yang berasal dari gagasan para sarjana luar negeri. Koentjaraningrat,
seorang tokoh antropologi di Indonesia mendefinisikan kebudayaan sebagai “
Keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”
Dalam definisi ini kebudayaan bermakna sangat luas dan beragam karena mencakup
proses belajar dalam sejarah hidup manusia yang diwariskan antagenerasi. Kebudayaan
memiliki pengertian sebagai segala tingkah laku manusia dalam kehidupannya yang
diperoleh melalui proses belajar. Namun, seringkali kebudayaan hanya bermakna
atau berkaitan dengan bidang seni. Sebaliknya, segala hal yang berkaitan dengan
perilaku manusia dalam kehidupannya bisa dikategorikan sebagai kebudayaan.
Misalnya cara makan, sopan santun, acara adat istiadat dan lainnya merupakan
kebudayaan manusia. Definisi Kebudayaan dalam Antropologi adalah segala tingkah
laku manusia yang layak dipandang dari sudut kebudayaan sehingga bisa
dikategorikan sebagai kebudayaan.
Wujud Kebudayaan
Koentjaraningrat
membagi kebudayaan dalam tiga wujud, yakni Ideas
( Sistem Ide ), activities ( system aktivitas) dan artifacts ( system artefak
).
a.
Wujud
Kebudayaan Sebagai Sistem Ide
Wujud
kebudayaan sebagai system ide bersifat sangat abstrak, tidak bisa diraba atau
difoto dan terdapat dalam alam pikiran individu penganut kebudayaan tersebut. Wujud
kebudayaan sebagai system ide hanya bisa dirasakan dalam kehidupan sehari hari
yang mewujud dalam bentuk norma, adat istiadat, agama dan hokum atau undang
undang. Contoh wujud kebudayaan sebagai system ide yang berfungsi untuk
mengatur dan menjadi acuan perilaku kehidupan manusia adakah norma social.
Norma social dibakukan secara tidak tertulis dan diakui bersama oleh anggota
kelompok masyarkat tersebut.
b.
Wujud
Kebudayaan Sebagai Sistem Aktivitas
Wujud
kebudayaan sebagai system aktivitas merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan social
yang berpola dari individu dalam suatu masyarakat. System ini terdiri dari aktivitas
menusia yang saling berinteraksi dan berhubungan secara kontinu dengan sesama.
wujud kebudayaan ini bersifat kongkret, bisa foto dan bisa di lihat. Misalnya
upacara perkawinan masyarakat flores atau proses pemilihan umum di Indonesia.
Kampanye partai adalah salah satu contoh bentuk atau wujud kebudayaan yang
berupa aktivitas individu.
c. Wujud
kebudayaan sebagai system artefak
Wujud
kebudayaan sebagai system artefak adalah wujud kebudayaan yang paling kongkret,
bisa dilihat dan diraba secara langsung oleh pancaindra. Wujud Kebudayaan ini
berupa kebudayaan fisik yang merupakan hasil hasil kebudayaan manusia berupa
tataran system ide ataupemikiran ataupun aktivitas manusia yang berpola.
Misalnya Kain Ulos dari Batak. Perkawinan adat Batak, Sinamot ( Mahar )
diberikan oleh pihak laki laki ke pihak perempuan. Benda benda itu merupakan
perwujudan dari ide dan aktivitas individu sebagai hasil dari kebudayaan
masyarakat.
Dalam
Kehidupan manusia ketiga wujud kebudayaan tersebut saling berkaitan dan
melengkapi satu samalainnya. Misalnya di dalam upacara perkawinan konsep
mengenai upacara tersebut, siapa yang terlibat, apa yang diperlukan dan
bagaimana jalannya upacara tersebut merupakan wujud kebudayaan dalam tataran
yang paling abstrak, yakni system ide, namun upacara perkawinan merupakan
aktivitas, dengan menggunakan benda
peralatan untuk menunjang aktivitas.
Label: Konsep Dasar Antropologi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda